Thursday, February 16, 2012

Prospek Investasi Reksa Dana

Reksa dana saham, terproteksi atau
campuran? Tidak bisa diklasifikasi instrumen sekumpulan efek mana yang
terbaik, karena seluruhnya terpulang kepada investor. Pasalnya, investor
memiliki profil risiko dan pilihan masing-masing.


Demikian
disampaikan Ketua Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia (APRDI)
Abiprayadi Riyanto, dalam perbincangan dengan wartawan di gedung Bursa
Efek Indonesia (BEI), SCBD Jakarta, Rabu (2/2/2011).

Untuk
mengetahui yang paling tepat, ada baiknya investor masuk terlebih dahulu
pada salah satu produk reksa dana dari Manager Investasi (MI). Karena
dengan memiliki portofolio reksa dana, investor akan menganalisa faktor
risiko mereka, dan akhirnya dapat menarik kesimpulan jenis reksa dana
mana yang tepat untuknya.

"Risk profile masing-masing investor berbeda. Belum tentu itu cocok, harus sesuai," jelasnya.

Memang
pertumbuhan reksa dana saham sepanjang tahun 2010 begitu mengesankan,
dengan lonjakan nilai investasi paling tinggi ketimbang reksa dana
lainnya. Namun perlu diingat, reksa dana saham berkarakter jangka
panjang, dan berisiko tinggi.

Sehingga jika Anda mementingkan
likuiditas yang sangat tinggi, sangat berisiko menempatkan investasi di
reksa dana saham. Secara garis besar dapat digambarkan seperti berikut:

Reksa dana                       Jangka Waktu          Tingkat Risiko
Saham                               > 3 tahun                   Tinggi
Terproteksi                         6 bulan-3 tahun
Rendah-Menengah
Campuran                           > 3 tahun
Menengah-Tinggi
Pendapatan Tetap                1-3 tahun                   Menengah
Pasar Uang                         <1 tahun                     Rendah

Secara umum, karakter investor terbagi menjadi 3 bagian. Anda berada di kategori apa?

Konservatif, yakni mementingkan keamanan dana menjadi prioritas
utama meskipun tetap mengharapkan investasinya tumbuh secara memadai.Moderat, memiliki toleransi untuk mengalami kerugian sebagai imbalan untuk memperoleh peningkatan dalam jangka panjang.Agresif, toleransi rugi amat besar dalam jangka pendek (dibandingkan
dengan umumnya investor lain), namun dengan tujuan untuk memperoleh
laba yang substantial.
Reksa dana sendiri merupakan alternatif instrumen investasi dan
digadang-dagang memiliki imbal hasil lebih tinggi dibandingkan Deposito,
Current Account atau Saving Account. Oleh sebab itu,
traditional investment sudah tidak menarik lagi, karena sadar atau tidak
tingkat inflasi semakin lama meningkat. Di sisi lain, laju suku bunga
perbankan masih dipatok rendah.

Keunggulan berinvestasi dalam
reksa dana adalah di dalamnya terdapat sekumpulan efek baik saham,
obligasi atau efek lain yang dikelola secara profesional oleh MI. Aman
karena disimpan oleh bank kustodian dan telah memperoleh pernyataan
efektif dari Bapepam-LK.

Dibandingkan instrumen lain, nilai
investasi reksa dana relatif rendah. Selain itu, portofolio reksa dana
juga bisa didiverensifikasi. Investasi ini juga efisien dalam waktu dan
biaya, karena dikelola oleh MI.

Keunggulan lain, pembagian
keuntungan dan penjualan kembali bukan merupakan subjek pajak, dan
transaksi pembelian atau penjualan juga sangat mudah. Sekalian itu
produk ini bisa dialihkan ke jenis lain dan dengan tingkat disclosure tinggi, jadi lebih aman dari unethical practises.

No comments:

Post a Comment